ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
1.
PENDAHULUAN
Konsep diri merupakan hal yang utama yang perlu
dipahami karena menyangkut pemahaman,keyakinan serta kepercayaan seseorang
tentang dirinya akan mempengaruhi hubungan dengan orang lain
“Konsep diri”
Semua ide, pikiran,kepercayaan dan pendirian
yang diketahui individu dalam b/d orang lain, termasuk persepsi individu aka
sifat dan kemampuan, interaksi dengan pengalaman dan obyek serta keinginannya.
2.
PERKEMBANAGN KONSEP
DIRI
Sejak lahir ---berkembang saat bayi dapat
membedakan dirinya dari orang lain --- terpacu terhadap perkembangan bicara
terutama saat memanggil nama anak.
Konsep diri terbagi atas 5 komponen yaitu :
1.
Gambaran diri ( body
image)
Sikap seseorang terhadap hubungannya secara
sadar atau tidak sadar, mencakup persepsi terhadap perasaan tentang ukuran
bentuk, fungsinya,penampilan tubuh saat ini dan masa lalu
2.
Ideal diri
Persepsi individu tentang bagaimana dia harus
berperilaku sesuai dengan standar pribadi “ ideal diri ---cita-cita dan harapan
pribadi berdasarkan norma sosial.
Self ideal---tidak terlalu tinggi---tetapi masih
tanda tanya tinggi dari kemampuan ---mempunyai factor pendorong dan masih dapat
dicapai
3.
Self esteren
Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri
Frekuensi pencapaian tujuan :
a.
Harga diri
menurun,harga diri yang b/d hubungan interpersonal yang buruk pada klien
scizofrenia
b.
Harga diri meningkat
4.
Role ( peran)
Pola sikap atau perilaku,nilai dan tujuan
diharapkan dari seseorang berdasarkan peran atau posisinya
5.
Identitas diri (
identity )
Kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari
observasi dan penilaian yang merupakan sintesi dari semua aspek konsep diri
sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Cirri-ciri individu dengan identitas yang
positif :
a.
Mengenal diri sendiri
sebagai organism yang utuh dan terpisah dari orang lain
b.
Mengakui jenis
kelamin sendiri
c.
Memandang berbagai
aspek dalam dirinya sebagai satu keselarasan
d.
Menilai diri sendiri
sesuai dengan penilaian masyarakat
e.
Menyadari hubungan
masa lalu,sekarang dan yang ada
f.
Mempunyai tujuan yang
dapat dicapai
3.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
a.
Factor predisposisi
1. faktor
yang mempengaruhi harga diri :
Ø
Penolakan orang tua
Ø
Harapan orang tua
yang tidak realistis
Ø
Ketergantungan pada
orang tua
Ø
Ideal diri dan
realistis
2.
Factor yang
mempengaruhi peran :
Jika laki-laki tidak berperan penting seperti
lazimnya maka akan timbul konflik di dalam diri dan lingkungan sosial.
3.
Factor yang
mempengaruhi identitas :
Orang tua yang selalu curiga---anak jadi kurang
pede---anak jadi ragu apakah yang ia pilih tepat,dan jika tidak sesuai dengan
keinginan orang tua---akan timbul rasa bersalah
b.
Factor
presipitasi---- Transisi peran
1.
Transisi perkembangan
:
Penyelesaian tugas pada tiap tahap perkembangan
merupakan stressor konsep diri
2.
Transisi situasi :
Bertambah atau berkurang orang ang berarti
melalui kita atau kelahiran ketegangan peran
3.
Transisi sehat-sakit
:
Stressor spesifik yang menimbulkan perubahan
konsep diri :
a.
Kehilangan salah satu
bagian tubuh
b.
Perubahan
ukuran,penampilan dan fungsi tubuh
c.
Perubahan fisik
berhubungan dengan proses tumbuh kembang
c.
Perilaku
1.
Perilaku
yanubungan b/d identitas kabur :
Hubungan interpersonal yang kacau atau masalah
hubungan intim
2.
Perilaku yang b/d
harga diri rendah :
a.
Mengejek dan
mengkritik diri sendiri
b.
Merendahkan martabat
c.
Rasa bersalah dan
khawatir
d.
Manifestasi klinik
e.
Menunda keputusan
f.
Gangguan berhubungan
g.
Menarik diri dari
realitas
h.
Merusak diri atau
melukai orang lain
d.
Mekanisme koping
1.
Koping jangka pendek
a.
Lari sementara dari
krisis
b.
Mengganti identitas
c.
Dukungan terhadap
konsep diri
d.
Member arti kehidupan
2.
Koping jangka panjang
Fantasi,disasosiasi,isolasi,proyeksi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Gangguan body image
2.
Harga diri rendah
3.
Gangguan penampilan
peran
4.
Gangguan identitas
PERENCANAAN
Tujuan Umum :
1.
Memfasilitasi
aktualisasi diri klien dengan membantu tumbuh kembang dan menyadari potensi,hal
ini akan menimbulkan kesadaran diri dan penting
2.
Memotivasi klien agar
memandang dirinya dan menganalisa dirinya
TINDAKAN KEPERAWATAN
Prinsip asuhan =
pemecahan masalah,melalui 5 teknik,yaitu :
1.
Memperluas kesadaran
diri
a.
Eningkatkan
keterbukaan dan hubungan saling percaya
b.
Bekerja dengan klien
untuk pada taktik kemampuan yang dimilikioleh klien
c.
Maksimalkan peran
serta klien dalam hubungan terapeutik
2.
Menyelidiki /
eksplorasi diri
a.
Membantu klien untuk
menerima perasaan dan pikirannya
b.
Menolong klien untuk
menjelaskan konsep dirinya dan hubungan dengan orang lain melalui keterbukaan
c.
Sadari dan control
perasaan diri
d.
Memeri respon empati
dan tekankan bahwa kekuatan untuk berubah ada pada klien
3.
Mengevaluasi diri
a.
Membantu klien untuk
menetapkan masalah
b.
Teliti koping klien
yang adaptif dan maladaptive terhadap masalah yang dihadapi
4.
Perencanaan yang
realistis
a.
Bantu klien
mengidentifikasi alternative pemecahan masalah
b.
Bantu klien
mengkonseptualisasi tujuan yang realistis
5.
Persetujuan untuk
bertindak
Bantu klien untuk melakukan tindakan untuk
merubah respon meladaptif dan mempertahankan respon adaptif
EVALUASI
1.
Apakah perilaku klien
menunjukan bahwa harga diri,penerimaan diri
2.
Apakah klien mampu
memperluas kesadaran diri serta mengevaluasi diri dengan tepat
3.
Apakah sumber koping klien adekuat
4.
Apakah klien telah
memakai koping adaptif
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI
I.
Identitas klien
a.
Identitas diri klien
Tempat/ tanggal lahir :
kendari, 6 juni 1970
Umur :38
tahun
Jenis kelamin :
laki laki
Alamat :muna
Status perkawinan :kawin
Agama :
islam
Suku :muna
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :
-
Lama bekerja :
-
Sumber informasi :
klien dan status/ catatan perawatan
Tgl. Masuk RS jiwa :
6 juli 2006
b.
Identitas penanggung jawab :
Nama :tn. M
Pendidikan :
SMA
Pekerjaan :
wiraswasta
Alamat :
jln. Sukawati RW 04/RT 01
II. status kesehatan saat ini
1.
Alasan kunjungan/ keluhan
utama
Klien sering mengamuk, klien
tampak gelisah, berjalan mondar – mandir tanpa tujuan, klien susah tidur dan klien
mengatakan sering mendengar suara – suara yang sifatnya mengancam
2.
Faktor pencetus
Klien tidak punya pekerjaan,
klien ingin menjadi sarjana, orang tua klien sering memarahinya.
3.
Lama keluhan
Keluahan dirasakan sebelum
masuk rumah sakit jiwa sampai saat pengkajian
4.
Timbulnya keluhan : bertahap
5.
Faktor yang memperberat
Jika klien lagi menyendiri
6.
Upaya yang dilakukan untuk
mengatasinya
Oleh keluarganya klien
dibawah kerumah sakit jiwa.
7.
Diagnosa medik :skizofrenia
kronis
III. faktor predisposisi
1.
Klien pernah mengalami
gangguan jiwa sebelumnya
2.
Pengobatan sebelumnya kurang
berhasil
3.
Klien tidak pernah menjadi
pelaku, korban ataupun saksi dalam penganiayaan fisik,seksual kekerasan dalam
keluarga, dan juga tindakan kriminal
4.
Dalam anggota keluarga klien
tidak ada yang menderita gangguan jiwa
IV. fisik
1.
Tanda – tanda vital :
Ø
Tekanan darah : 120 / 80mmhg
Ø
Nadi : 70x /menit
Ø
Suhu : 370C
Ø
Pernafasan : 24x /menit
2.
Tinggi badan : 171 cm/ berat
badan : 57 kg
V. fisik
1.
Genogram
X
|
?
|
388
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
X
|
?
|
?
|
?
|
X
|
?
|
?
|
X
|
2. Genogram
·
Citra tubuh : klien mengatakan menyukai semua yang
ada pada dirinya
·
Identitas diri : klien seorang laki-laki, klien
mengatakan dia anak ke 4 dari 5 bersaudara, klien dapat menyebutkan alamat
tempat tinggal
·
Peran : klien mengatakan senang bisa mengantarkan
makanan bagi teman-temannya
·
Ideal diri : klien mengatakan ignin menjadi sarjana, klien
mngatakan ingin cepat pulang
·
Harga diri : klien merasa malu dan minder dengan keadaannya,
klien juga mengatakan kalau dia jarang bergaul dengan orang-orang disekitarnya
karena masyarakat menganggap dirinya mengalami gangguan jiwa, klien merasa
tidak memiliki kelebihan klien mengatakan tidak mampu melakukan hal yang
bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah.
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : orang terdekat dan sangat berarti dalam kehidupannya
klien adalah istri klien
b. Peran serta dalam kegiatan dalam masyarakat/kelompok
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : klien mempunyai hambatan
dalam hubungan dengan orang lain disebabkan karena klien malu dan minder dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Masalah
keperawatan : isolasi : menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan bahwa dirinya beragama islam,
klien mengatakan bahwa umat islam mempunyai kewajiban mengaji dan shalat.
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan suara-suara yang sering didengar
klien mwlarang dan mengancamnya supaya tidak melakukan kegiatan ibadah.
Masalah
keperawatan : distress spiritual
VI. Status Mental
1. Penampilan : penampilan klien tidak rapi,pakaian klien nampak kotor,kusam,dan
berbau,klien jarang mengganti pakaian,rambut tampak acak-acakan.
2. Pembicaraan : dalam pembicaraanklien berbicara lembut,berenti sejenak
kemudian melanjutkan melanjutkan pembicaraan,klien tidak melakukan pembicaraan
umum pembicaraan tetap inkoheren.
3. Aktivitas motorik : klien nampak lesu,klien nampak tenang masalah
keperawatan :intoleransi keperawatan
4. Atek : datar,ekspersi wajah berubah hanya jika di beri stimulus yang
kuat.
Masalah
keperawatan : atek infektif
5. Interaksi selama wawancara : saat wawancara perhatikan klien kurang
yaitu mudah beralih pandangan,kontak
mata kurang,klien lebih senang enyendiri.
6. Alam perasaan : klien mengatakan pada malam hari dia sangat ketakutan
pada setan dan kalau sedang berhalusinasi dirinya kejang
7. Persepsi : klien sering tertawa sendiri, berjalan mondar-mandir,klien
mengatakan pada malam hari sering mendengar suara-suara yang mengancam dirinya.
Masalah
keperawatan: gangguan sesnsori persepsi
: “ halusinasi dengar “
8. Proses pikir : proses pikir klien abnormal dimana ditemukan
kadang-kadang Fligh of ideas dimana pembicaraan sering berpindah – pindah dari
satu topic yang lain
Masalah
keperawatan:Gangguan proses pikir
9. suara yang keras waham klien tidak mempunyai keyakinan yang berlebihan
terhadap sesuatu
Masalah
keperawatan:gangguan isi pikir
10. Tingkat kesadaran : tingkat kesadaran klien komposmentis,klien tidak
mengalami gangguan daya ingat ,karena klien bisa menyebutkan lari ( waktu
),tempat dan orang.
Masalah
keperawatan : tidak ada
11. Memori : klien mempunyai gangguan memori karena klien ingat masa
kecilnya,keluarga dan yang baru ia kerjakan
Masalah
keperawatan:tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Klien
mudah beralih satu obyek ke obyek yang lain,klien dapat berhitung sederhana
dengan baik
Masalah
keperawatan : gangguan penyesuaian
13. Kemampuan peralihan :
Klien
mampu memberikan penilaian penulisan dan pengambilan keputusan sederhana
diantara dua pilihan yang diberikan misalnya memberikan kesempatan pada klien
memilih apakah ia akan tidur dulu sebelum dilakukan wawancara atau sebaliknya.
14. Daya tidak diri : klien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa
dan saat ini membutuhkan perwatan dan pengobatan.
Masalah
keperawatan : tidak ada
VII. Kebutuhan dan persiapan pulang
1.
Makan :
frekwensi makan 3 x sehari,jenis nasi,lauk,sayur dan buah,klien tidak
menggunakan sendok,klien tidak mencuci tangan sebelum makan
2.
BAB/BAK : Klien BAB dan BAK di WC,klien menyirami WC setelah BAK,klien
tidak membutuhkan bantuan untuk kebutuhan eliminasi
3.
Mandi :
klien membutuhkan bantuan untuk mandi,klien mengatakan rajin mandi,
4.
Berpakaian : klien
mengganti pakain, namun pakaian nampak kotor dan berbau.
5.
Istirahat dan tidur : klien mengatakan jarang tidur siang,klien
menggatakan ia tidur pada malam hari dan tidak jauh jam berapa dia tidur dan
pada hari perawat bisa mendapat klien masih tertidur sampai kira-kira 08.30
setelah bangun klien tidak langsung melakukan aktifitas tetapi klien terlihat
termenung atau melamun.
6.
Penggunaan obat : klien dapat obat sendiri
7.
Pemeliharaan kesehatan : klien memerlukan perawatan lanjut dan
system pendukung seperti keluarga klien harus dilibatkan
8.
Aktifitas di dalam rumah : lien mengatakan bisa membantu orang atau
istrinya menjaga kebersihan rumah dan mencuci pakaian sendiri
9.
Kegiatan di luar rumah : klen biasa berkunjung kerumah keluarga
maupun kerabatnya tetap klien mengatakan itupun kalau klien diajak
VIII. Kebutuhan dan Persiapan Pulang
Adaptif
ü Klien sering membantu menyiapakan makanan
ü Klien mampu berbicara dengan orang lain
Meladaftip
ü Kontak mata kurang
ü Sering mendengar suara
XI. masalah Psikososial dan Lingkungan
a.
Masalah dengan dukungan kelompok
Klien merasa dijauhi temannya selama
dirawat di rumah sakit jiwa
b.
Masalah yang berhubungan dengan
lingkungan
Klien mengalami dengan lingkungan karena
masyarakat selalu menganggap dirinya orang tidak waras
c.
Masalah dengan pendidikan
Klien hanya lulusan sekolah menengah dan
ingin menjadi sarjana
d.
Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan,tidak punya pekerjaan
e.
Masalah dengan perumahan
Klien tinggal bersamadengan keluarganya
f.
Masalah ekonomi
Biaya perawatan ditanggung oleh
pemerintah ( Gakin )
g.
Masalah denganpelayanan kesehatan
Tidak ada masalah
X. Pengetahuan Tentang
a. penyakit jiwa
b. Faktor persiapan
c. Koping
d. Sistem pendukung
masalah keperawatan : devisit
pengetahuan
XI. Aspek medic
Diagnosa
medic :
skizofrema
Terapi
Medik :
a.
Clhorpromazine 100 mg : 3x1 tablet
b.
Haloperidol : 3x1
tablet
c.
Trihexyphenidyl
: 3x1 tablet
XII. Daftar Masalah Keperawatan
1.
Resiko mencederai diri
sendiri,orag lain dan lingkungan
2.
Gangguan sensori persepsi : halusinasi
dengar
3.
Isolasi sosial :
menarik diri
4.
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
5.
Intelerensi aktifitas : kurang minat
dan bakat
6.
Devisit keperawatan diri
KONSEP ILMU KESEHATAN JIWA
A.
KONSEP ILMU KESEHATAN JIWA (
Psikiatrik )
Beberapa definisi
kesehatan mental (jiwa) antara lain :
1.
Kesehatan jiwa menurut UU No.33
tahun 1966 adalah : kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik,intelektual,emosional yang optimal dari seseorang dan berjalan selaras
dengan keadaan orang lain.
2.
Kesehatan jiwa menurut UU No.23
tahun 1992 tentang kesehatan pasal 24 ayat 1 tentang kesehatan jiwa yaitu :
kesehatan jiwa diselenggarakan utuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal
baik intelektual maupun emosional.Upaya peningkatan kesehatan jiwa dilakukan
untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal baik intelektual maupun
emosional melalui pendekatan,pencegahan dan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan agar seorang dapat,tetap atau tetap kembali hidup secara
harmonis,baik dalam lingkungan keluarga,ligkungan kerja atau dalam lingkungan
masyarakat.
3.
World Federation For mental health
mengatakan :
Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan yang memungkinkan
perkembangan fisik,intelektual dan emosional seseorang individu secara optimal
dan sejauh ini cocok dengan perkembangan optimal seperti halnya dengan individu
yang lainnya.
B.
Kondisi Sehat jiwa dan
kriteria-kriterianya
1.
Kondisi sehat jiwa menurut Maria johada
a.
Sehat jiwa tidak dapat dijelaskan
dengan konsep sederhana dan item tunggal dari perilaku tidak adekuat
b.
Kriteria untuk menilai sehat jiwa
harus dalam bentuk yang operasional dengan skala dan utama
c.
Kriteia sehat jiwa mewujudkan
kecenderungan kearah sehat atau sakit
d.
Kriteria sehat jiwa di katakan
optimal bukan absolute
2.
Kriteria sehat jiwa menurut maria
johada
a.
Sikap positif pada diri sendiri
,menerima diri sendiri,identitas diri yang menandai ,penilaian yang realistic
terhadap kemampuan dan kekurangannya
b.
Cerapan terhadap kenyataan,suatu pandangan
yang realistic tentang dirinya sendiri dantentang lingkungannya (manusia atau
benda)
c.
Integrasi kesatuan kepribadian
,bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan daya tahan strees yang baik
d.
Kemampuan,pengembangan kemampuan
dasar secara spesipik,intelektual,emosional dan sosial untuk mengatasi berbagai
masalah kehidupan
e.
Otonomi, kepercayaan pada diri
sendiri yang memadai, bertanggung jawab, pengarahan diri namun cukup bebas dari
pengaruh sosial.
f.
Perkembangan dan perwujudan
dirinya, kecenderungan pada kematangan yang mak9in tinggi perkembangan
kemampuan dan puas sebagai seorang manusia.
C.
KRITERIA SEHAT MENURUT WHO
Seseorang dikatakan sehat jiwa :
1.
Dapat menyesuaikan diri secara
konstruktif pada kenyataan ,meskipun kenyataan itu baik
2.
Memperoleh kepuasan dari usahanya
atau perjuangan hidupnya
3.
Merasa lebih puas untuk memberi
dari pada menerima
4.
Merasa bebas secara relative dari
ketegangan dan kecemasan
5.
Berhubungan dengan orang lain
secara tolong menolong dan saling memuaskan
6.
Menerima kekecewaan untuk dipakainya
sebagai pelajaran dikemudian hari
7.
Mengarahkan rasa permusuhan kepada
penyelasaian yang kreatif dan kenstruktif
8.
Mempunyai rasa kasih sayang yang
besar.
D.
Sikap kepribadian yang
dianggapperlu sekali dalam bidang kesehatan jiwa,pada umumnya ada 6 kelompok sifat
yang muncul
1.
Sikap terhadap dirinya sendiri :
menerima dirinya sendiri,identitas diri yang memadai,penilaian yang realistis
terhadap kemampuan dan kelemahannya.
2.
Cerapan terhadap keyakinan : suatu
pandangan yang realistic tentang dirinya sendiri dan tentang lingkungannya
(manusia atau benda)
3.
Integrasi : kesatuan
kepribadian,bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan, daya tahan strees yang
baik
4.
Kemampuan,pengembangan kemampuan
dasar secara pisik,intelektual,emosionaldan sosial untuk mengatasi berbagai masalah
kehidupan
5.
Otonomi,kepercayaan pada diri
sendiri yang memadai,bertabggung jawab,pengarahan diri namun cukup bebas dari
pengaruh sosial
6.
Perkembangan dan perwujudan
dirinya,kecenderungan pada kematangan ang makin tinggi,erkembangan kemampuan
dan puas sebagai seorang manusia
Menurut LEVINE kriteria seseorang yang beremosi stabil
adalah :
1.
Sanggup di tuntut untuk kenyataan
dan bukan untuk ketakutan
2.
Mengenal apa yang berharga dalam
jangka panjang,dengan mengutamakan prinsip kesenangan,dan mampu mengatasi
kekecewaan yang temporer
3.
Hati nurani yang dewasa dan bukan
kekanak-kanakan,yang mungkin terlalu kaku,terlalu lemah atau tidak sesuai
dengan keadaan
4.
Rasa bebas dan mau berdiri sendiri
dan rasa tanggung jawab yang dewasa
5.
Mampu mencintai orang lain,tidak egoistic,mempertimbangkan
kepentingan orang lain,tidak egoistic,mempertimbangkan kepentingan orang lain
disamping kepentingan diri sendiri
6.
Bergantung secara ajar kepada
orang lain,bersedia menerima nasehat,mampu menerima kasih sayang atau apa yang
hendak diberi untuk orang lain.
SKINNER Menyebutkan 4 kriteria utama bagi suatu kepribadian
yanerintegrasi baik, aitu :
1.
Mengenal diri sendiri ;
mempunyai perasaan harga diri,percaya
pada kemampuan diri sendiri,mengenal dan menerimabatas-batas kemampuannya,tidak
terlalu kaku,mengenal perasaan-perasaannya
2.
Diterima oleh orang lain : disukai
dan dicintai oleh orang tuanya,mempunyai teman-teman,dapat bekerja sama dengan
baik dengan orang lain,sanggup menjadi pemimpin,tetapi sanggup juga menjadi
bawahan
3.
Efisiensi dalam pekejaan atau
studi : sanggup berkonsentrasi,bekerja menurut kemampuan,menyelesaikan
pekerjaannya,tenang,mempunyai raa tanggung jawab dan dapat dipercayai sesuatu
4.
Bebas dari konflik dalam diri
sendiri : senang dengan pekerjaan dan hiburan,realistic sehat,matang dalam
perilaku dan penilaian,dapat menguasai emosi Gejala Gangguan Jiwa
Gejala gangguan jiwa adalah hasil interaksi yang kompleks
antara unsur sematik,psikologik dan sosial budaya. Gejala-gejala inilah
sebenarnya menandakan dekonpensasi proses adaptasi dan terutama terdapat pada
demikian,perasaan dan perilaku.
A.
Pengertian Dasar Keperawatan Jiwa
Keperawatan jiwa adalah proses
internasional yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang
mengkontribusi pada fungsi yang terintegarsi. Pasien atau system klien dapat
berupaya individu,keluarga,kelompok,organisasi atau komunitas. ANA ( American
Nurses Assosiation )mendevinisikan keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik
sebagai :
Suatu
bidang spesialis praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia
sebagai ilmunya dan penggunaan diri secara terapeutik sebagai kiatnya
B.
Sejarah Perkembangan Jiwa
Perkembangan pengetahuan ilmiah manusia
pada permulaan sangat lamban karena pengaruh oleh pengaruh diatas . hal ini sangat berpengaruh
kepercayaan,tahayul,dan pikiran megic . tetapi lamban laun dapat dilawan dengan
berpikir secara ilmiah
Psikiatrik atau ilmu kedokteran jiwa adalah suatu ilmu
yang paling banyak dipengaruhi oleh kepercayaan tersebut diatas.hal ini sangat
berpengaruh pada perawatan perkembangan
perawatan psikiatrik,karena perawatan psikiatrik,karena perawatan
psikiatrik ditunjang oleh psikiatrik, psiologi dan antropologi budaya.
Gejala-gejala
yang berhubungan dengan gangguan jiwa :
1.
Gangguan
Kesadaran
Adapun kesadaran
itu merupakan kemampuan individu mengatakan hubungan dengan lingkungannya serta
dirinya sendiri ( melalui panca inderanya ) dan mengadakan pembatas terhadap
lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri ( melalui perhatian ).bila
kesadaran itu baik adanya,maka akan terjadi orientasi tentang ( waktu,tempat
dan orang ) dan pengertian yang baik serta pemakaian imformasi yang masuk
secara efektif ( melalui ingatan dan pertimbangan ).
a.
Apati :
Si individu milai mengantuk dan acuh tak acuh terhaap rangsangan yang masuk ;
diperlukan rangsanganyang lebih keras dari biasanya untuk menarik perhatian
b.
Somnolensi : Jelas sudah
mengantuk dan rangsangan yang lebih keras lagi diperlukan untuk menarik
perhatiannya
c.
Sopor :
Hanya berespon dengan rangsangan yang keras ingatan,orientasi dan pertimbangan
yang sudah hilang
d.
Subkoma
& Koma : tidak ada lagi respon terhadap rangsangan
yang keras bila sudah dalam sekali ,maka reflex pupil ( yang sudah melebar )
dan reflex muntah hilang lalu timbulnya reflex patologik
Kesadaran itu
dapat berbentuk atau berupa :
a.
Kesadaran
yang menurun : suatu keadaan dengan
kemampuan persepsi,perhatia dan pemikiran yang berkurang secara keseluruhan (
secara kwantitatif. Kemudian muncullah amnesia yang sebagian atau total )
b.
Kesadaran
yang meninggi
Keadaan respon
yang meninggi terhadap rangsangan ( suara-suara terdengar lebih keras dan
sebagainya ).disebabkan oleh berbagai zat yang merangsang otak atau factor
psikologik.
c.
Hipnosa : kesadaran yang sengaja
diubah ( menurun dan menyekpit artinya menerima rangsangan hanya dari sumber
tertentu saja )melalui sugesti; mirip tidur ditandai oleh mudahnya
disugesti;setelah itu timbul amnesia.
d.
Disosiasi : sebagian tingkah laku
atau kejadian yang memisahkan dirinya secara psikologi dari kesaaran.kemudian
terjadi amnesia sebagian atau total/disosiasi itu dapat berupa :
a.
Trans (
trauce ) : keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungannya
yang biasa mulai dengan mendadak ( roman mukanya kelihatan bingung atau melamun
dan dapat di timbulkan oleh Hipnosa umpamanya : kuda kepang,kesurupan dan
lain-lain )
b.
Senjakal
Histerik,kehilangan ingatan atas dasar psikologik,disosiasi itu terjadi tentang
suatu waktu tertentu dan biasanya seleptif
c.
Fugue : suat periode penurunan
kesadaran dengan pelarian secara pisik dari suatu keadaan yang menimbulkan
banyak stees,tetapi dengan mempertahankan kebiasaan dan keterampilan.
d.
Serangan
histerik : suatu penampilan emosional yang jelas dengan unsure menarik
perhatian dan kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan
2.
Gangguan
Ingatan
Adapun ingatan
itu berdasarkan 3 proses utama,yaitu pencatatan atau registrasi ( mencatat dan
meregistrasi suatu pengalaman didalam susunan syaraf pusat ),penahanan atau
retensi ( mengingat atau mengeluarkan kembali catatan itu ).
Dalam gangguan
di kenal :
1.
Amnesia
ialah ketidak mampuan mengingat kembali pengalaman.
2.
Paramnesia
ialah ingatan yang keliru kerena distorsi pemanggilan kembali ( recall
)umpamanya.
a.
Dejavu :
seperti sudah pernah melihat sesuatu, tetapi sebenarnya belumpernah
b.
Jamaisvu
:seperti belum pernah melihat sesuatu,tetapi sebenarnya sudah pernah
c.
Fausse
reconaissanse : pengenalan kembali yang keliru,merasa pasti bahwa pengenalannya
itu benar,tetapi sesungguhnya tidak benar sama sekali.
d.
Konfabulasi
: secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam ingatannya dengan cerita yang
tidak sesuai dengan kenyataan,akan tetapi sipasien percaya akan kebenarannya
PERANAN
PERAWATAN PSIKIATRIK SEBAGAI ANGGOTA TEAM PSIKIATRIK
Perawat
merupakan salah satu team psikiatrik
Team psikiatrik
meliputi :
1.
Dokter
2.
Sosial
worker ( pekerja sosial)-medis )
3.
Psikolog
4.
Perawat
5.
Theraphis
aktivitas
Peran Dokter
1.
Mendiagnosa
pasien
2.
Membuat
pesanan ( medcal order )
3.
Mengobati
4.
Menentukan
pulang/pindah
5.
Bertanggung
jawab dan tanggung gugat penanganan media
Peranan PSM
Bertanggung
jawab dan bertanggung gugat untuk pekerjaan keluarga dan penempatan sosial
Peranan Psikolog
Bertanggunhg gugat
dan bertanggung jawab pada pengkajian tes psikolog
Peranan Perawat
Bertanggung jawab
dan bertanggung gugat :
v Muiliu theraphi
v Menerapkan proses keperawatan
a.
Pengkajian
dan diagnose
b.
Perencanaan
c.
Penerapan
asuhan
d.
Menciptakan
lingkungan yang aman
e.
Membimbing
aktifitas sehari-hari
f.
Mengevaluasi
out come keperwatan
Tingkat-tingkat
Komunikasi
Komunikasi
verbal terjadi melalui media dari kata-kata,pembicaraan atau tulisan dan
komunikasi verbal mewakili sekemen kecil dari komunikasi manusia secara menyeluruh.
Validasi tentang
pengertian komunikasi verbal antara perawat dan pasien adalah penting.
Ada limass
kategori komunikasi non verbal antara lain :
1.
Isyarat
vocal yaitu paralinguistic atau suara atau bunyi extrapeech.
2.
Isyarat
tindakan yaitu semua gerakan tubuh, termasuk ekspresi wajah dan sikap tubuh
3.
Isyarat
obyek yaitu obyak yang digunakan secara segaja atau tidak sengaja oleh
seseorang seperti pakaian dan benda pribadi lainnya.
4.
Ruang
yaitu jarak pisik antara dua orang
5.
Sentuhan
yaitu kontak pisik anatara dua orang dan merupakan komunikasi non verbal yang
paling personal.
PROGRAM
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI INDONESIA
A.
Upaya
Kesehatan Jiwa
Meliputi ;
1.
Indicator
pelayanan kesehatan jiwa
2.
Jangkauan
kesehatan jiwa
3.
Pengembangan
kesehatan jiwa
4.
Pengadaan
dan penyediaan obat-obatan untuk kesehatan jiwa
5.
Manajemen,Hukum
dan penelitian kesehatan jiwa
6.
Peran
serta masyarakat dan swasta ( PP )
7.
Kerjasama
lintas sector
B.
Keadaan
yang menunjang
C.
Masalah,Kendala
dan Kecenderungannya
D.
Tujuan
E.
Sasaran
F.
Kebijaksanaan
dan Langkah-langkah
G.
Program
Kesehatan Jiwa Dalam PJPT-II
Meliputi :
1.
Landasan
Dasar
2.
Pokok-pokok
Program Kesehatan Jiwa
Diantaranya :
ü Subprogram peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
ü Subprogram pembinaan kesehatan jiwa masyarakat
ü Subprogram upaya penunjang kesehatan jiwa
H.
Sumber
Daya
I.
Penggerakan
Pelaksanaan
J.
Pentahapan
Pelaksanaan
K.
Pengawasan,pengendalian
dan Evaluasi
L.
penutup
1.
UPAYA
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
Diantaranya yaitu :
A.
konsep
Pencegahan :
B.
konsep
Kesehatan Jiwa Masyarakat
C.
tingkat
Pencegahan
2.
PENERAPAN
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT DI INDONESIA
1.
Riwayat
terbentuknya badan Pembina dan tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat
2.
Pengertian
3.
Maksud dan
Tujuan
4.
Landasan
Hukum ( BPKJM )
5.
Kedudukan
danTanggung Jawab
6.
Tugas dan
Kewajiban ekanisme Kerja
7.
Fungsi
8.
Susunan
Organisasi
9.
Program
Kerja
10.
Pembiyayaan
11.
Program
Kerja BPKJM di Provensi
12.
Prioritas
program
13.
Mekanisme
Kerja dan Wilayah Pembinaan
14.
Instansi-instansi Yang Terkait Dalam BPKJM
15.
Kegiatan
3.
PERMASALAHAN
4.
UPAYA
PENCEGAHAN