Kamis, 26 April 2012

Askep Gangguan Konsep Diri



ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
1.      PENDAHULUAN
Konsep diri merupakan hal yang utama yang perlu dipahami karena menyangkut pemahaman,keyakinan serta kepercayaan seseorang tentang dirinya akan mempengaruhi hubungan dengan orang lain
“Konsep diri”
Semua ide, pikiran,kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu dalam b/d orang lain, termasuk persepsi individu aka sifat dan kemampuan, interaksi dengan pengalaman dan obyek serta keinginannya.

2.      PERKEMBANAGN KONSEP DIRI
Sejak lahir ---berkembang saat bayi dapat membedakan dirinya dari orang lain --- terpacu terhadap perkembangan bicara terutama saat memanggil nama anak.
Konsep diri terbagi atas 5 komponen yaitu :
1.      Gambaran diri ( body image)
Sikap seseorang terhadap hubungannya secara sadar atau tidak sadar, mencakup persepsi terhadap perasaan tentang ukuran bentuk, fungsinya,penampilan tubuh saat ini dan masa lalu

2.      Ideal diri
Persepsi individu tentang bagaimana dia harus berperilaku sesuai dengan standar pribadi “ ideal diri ---cita-cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial.
Self ideal---tidak terlalu tinggi---tetapi masih tanda tanya tinggi dari kemampuan ---mempunyai factor pendorong dan masih dapat dicapai

3.      Self esteren
Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri
Frekuensi pencapaian tujuan :
a.      Harga diri menurun,harga diri yang b/d hubungan interpersonal yang buruk pada klien scizofrenia
b.      Harga diri meningkat

4.      Role ( peran)
Pola sikap atau perilaku,nilai dan tujuan diharapkan dari seseorang berdasarkan peran atau posisinya

5.      Identitas diri ( identity )
Kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesi dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Cirri-ciri individu dengan identitas yang positif :
a.      Mengenal diri sendiri sebagai organism yang utuh dan terpisah dari orang lain
b.      Mengakui jenis kelamin sendiri
c.       Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai satu keselarasan
d.      Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian masyarakat
e.      Menyadari hubungan masa lalu,sekarang dan yang ada
f.        Mempunyai tujuan yang dapat dicapai

3.      PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
a.      Factor predisposisi                                                                                                 1. faktor yang mempengaruhi harga diri :
Ø  Penolakan orang tua
Ø  Harapan orang tua yang tidak realistis
Ø  Ketergantungan pada orang tua
Ø  Ideal diri dan realistis
2.      Factor yang mempengaruhi peran :
Jika laki-laki tidak berperan penting seperti lazimnya maka akan timbul konflik di dalam diri dan lingkungan sosial.
3.      Factor yang mempengaruhi identitas :
Orang tua yang selalu curiga---anak jadi kurang pede---anak jadi ragu apakah yang ia pilih tepat,dan jika tidak sesuai dengan keinginan orang tua---akan timbul rasa bersalah

b.      Factor presipitasi---- Transisi peran
1.      Transisi perkembangan :
Penyelesaian tugas pada tiap tahap perkembangan merupakan stressor konsep diri
2.      Transisi situasi :
Bertambah atau berkurang orang ang berarti melalui kita atau kelahiran ketegangan peran

3.      Transisi sehat-sakit :
Stressor spesifik yang menimbulkan perubahan konsep diri :
a.      Kehilangan salah satu bagian tubuh
b.      Perubahan ukuran,penampilan dan fungsi tubuh
c.       Perubahan fisik berhubungan dengan proses tumbuh kembang

c.       Perilaku
1.      Perilaku yanubungan  b/d identitas kabur :
Hubungan interpersonal yang kacau atau masalah hubungan intim
2.      Perilaku yang b/d harga diri rendah :
a.      Mengejek dan mengkritik diri sendiri
b.      Merendahkan martabat
c.       Rasa bersalah dan khawatir
d.      Manifestasi klinik
e.      Menunda keputusan
f.        Gangguan berhubungan
g.      Menarik diri dari realitas
h.      Merusak diri atau melukai orang lain

d.      Mekanisme koping
1.      Koping jangka pendek
a.      Lari sementara dari krisis
b.      Mengganti identitas
c.       Dukungan terhadap konsep diri
d.       Member arti kehidupan

2.      Koping jangka panjang
Fantasi,disasosiasi,isolasi,proyeksi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Gangguan body image
2.      Harga diri rendah
3.      Gangguan penampilan peran
4.      Gangguan identitas

PERENCANAAN
Tujuan Umum :
1.      Memfasilitasi aktualisasi diri klien dengan membantu tumbuh kembang dan menyadari potensi,hal ini akan menimbulkan kesadaran diri dan penting
2.      Memotivasi klien agar memandang dirinya dan menganalisa dirinya

TINDAKAN KEPERAWATAN
Prinsip asuhan =  pemecahan masalah,melalui 5 teknik,yaitu :
1.      Memperluas kesadaran diri
a.      Eningkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya
b.      Bekerja dengan klien untuk pada taktik kemampuan yang dimilikioleh klien
c.       Maksimalkan peran serta klien dalam hubungan terapeutik

2.      Menyelidiki / eksplorasi diri
a.      Membantu klien untuk menerima perasaan dan pikirannya
b.      Menolong klien untuk menjelaskan konsep dirinya dan hubungan dengan orang lain melalui keterbukaan
c.       Sadari dan control perasaan diri
d.      Memeri respon empati dan tekankan bahwa kekuatan untuk berubah ada pada klien

3.      Mengevaluasi diri
a.      Membantu klien untuk menetapkan masalah
b.      Teliti koping klien yang adaptif dan maladaptive terhadap masalah yang dihadapi

4.      Perencanaan yang realistis
a.      Bantu klien mengidentifikasi alternative pemecahan masalah
b.      Bantu klien mengkonseptualisasi tujuan yang realistis

5.      Persetujuan untuk bertindak
Bantu klien untuk melakukan tindakan untuk merubah respon meladaptif dan mempertahankan respon adaptif

EVALUASI
1.      Apakah perilaku klien menunjukan bahwa harga diri,penerimaan diri
2.      Apakah klien mampu memperluas kesadaran diri serta mengevaluasi diri dengan tepat
3.      Apakah  sumber koping klien adekuat
4.      Apakah klien telah memakai koping adaptif


ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
I.                    Identitas klien
a.      Identitas diri klien
Tempat/ tanggal lahir           : kendari, 6 juni 1970
Umur                                                 :38 tahun
Jenis kelamin                         : laki laki
Alamat                                   :muna
Status perkawinan                 :kawin
Agama                                   : islam
Suku                                       :muna
Pendidikan                             :SMA
Pekerjaan                              : -
Lama bekerja                        : -
Sumber informasi                 : klien dan status/ catatan perawatan
Tgl. Masuk RS jiwa                : 6 juli 2006
b.      Identitas penanggung jawab :
Nama                                      :tn. M
Pendidikan                             : SMA
Pekerjaan                              : wiraswasta
Alamat                                   : jln. Sukawati RW 04/RT 01
II. status kesehatan saat ini
1.      Alasan kunjungan/ keluhan utama
Klien sering mengamuk, klien tampak gelisah, berjalan mondar – mandir tanpa tujuan, klien susah tidur dan klien mengatakan sering mendengar suara – suara yang sifatnya mengancam
2.      Faktor pencetus
Klien tidak punya pekerjaan, klien ingin menjadi sarjana, orang tua klien sering memarahinya.
3.      Lama keluhan
Keluahan dirasakan sebelum masuk rumah sakit jiwa sampai saat pengkajian
4.      Timbulnya keluhan  : bertahap
5.      Faktor yang memperberat
Jika klien lagi menyendiri
6.      Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Oleh keluarganya klien dibawah kerumah sakit jiwa.
7.      Diagnosa medik :skizofrenia kronis
III. faktor predisposisi
1.      Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
2.      Pengobatan sebelumnya kurang berhasil
3.      Klien tidak pernah menjadi pelaku, korban ataupun saksi dalam penganiayaan fisik,seksual kekerasan dalam keluarga, dan juga tindakan kriminal
4.      Dalam anggota keluarga klien tidak ada yang menderita gangguan jiwa
IV. fisik
1.      Tanda – tanda vital :
Ø  Tekanan darah                  : 120 / 80mmhg
Ø  Nadi                                   : 70x /menit
Ø  Suhu                                  : 370C
Ø  Pernafasan                        : 24x /menit
2.      Tinggi badan : 171 cm/ berat badan : 57 kg
V. fisik
1.      Genogram
X
?
388
?
?
?
?
?
X
?
?
?
X
?
?
X
 
           







2.  Genogram
·         Citra tubuh               : klien mengatakan menyukai semua yang ada pada dirinya
·         Identitas diri            : klien seorang laki-laki, klien mengatakan dia anak ke 4 dari 5 bersaudara, klien dapat menyebutkan alamat tempat tinggal
·         Peran                          : klien mengatakan senang bisa mengantarkan makanan bagi teman-temannya
·         Ideal diri                    : klien mengatakan ignin menjadi sarjana, klien mngatakan ingin cepat pulang
·         Harga diri                   : klien merasa malu dan minder dengan keadaannya, klien juga mengatakan kalau dia jarang bergaul dengan orang-orang disekitarnya karena masyarakat menganggap dirinya mengalami gangguan jiwa, klien merasa tidak memiliki kelebihan klien mengatakan tidak mampu melakukan hal yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah.
3. Hubungan sosial
a.       Orang terdekat : orang terdekat dan sangat berarti dalam kehidupannya klien adalah istri klien
b.      Peran serta dalam kegiatan dalam masyarakat/kelompok
c.       Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : klien mempunyai hambatan dalam hubungan dengan orang lain disebabkan karena klien malu dan minder dalam berinteraksi dengan orang lain.
Masalah keperawatan : isolasi : menarik diri
4. Spiritual
a.       Nilai dan keyakinan : klien mengatakan bahwa dirinya beragama islam, klien mengatakan bahwa umat islam mempunyai kewajiban mengaji dan shalat.
b.      Kegiatan ibadah : klien mengatakan suara-suara yang sering didengar klien mwlarang dan mengancamnya supaya tidak melakukan kegiatan ibadah.
Masalah keperawatan : distress spiritual
VI. Status Mental
1.       Penampilan : penampilan klien tidak rapi,pakaian klien nampak kotor,kusam,dan berbau,klien jarang mengganti pakaian,rambut tampak acak-acakan.
2.       Pembicaraan : dalam pembicaraanklien berbicara lembut,berenti sejenak kemudian melanjutkan melanjutkan pembicaraan,klien tidak melakukan pembicaraan umum pembicaraan tetap inkoheren.
3.       Aktivitas motorik : klien nampak lesu,klien nampak tenang masalah keperawatan :intoleransi keperawatan
4.       Atek : datar,ekspersi wajah berubah hanya jika di beri stimulus yang kuat.
Masalah keperawatan : atek infektif
5.       Interaksi selama wawancara : saat wawancara perhatikan klien kurang yaitu  mudah beralih pandangan,kontak mata kurang,klien lebih senang enyendiri.
6.       Alam perasaan : klien mengatakan pada malam hari dia sangat ketakutan pada setan dan kalau sedang berhalusinasi dirinya kejang
7.       Persepsi : klien sering tertawa sendiri, berjalan mondar-mandir,klien mengatakan pada malam hari sering mendengar suara-suara yang mengancam dirinya.
Masalah keperawatan: gangguan  sesnsori persepsi : “ halusinasi dengar “
8.       Proses pikir : proses pikir klien abnormal dimana ditemukan kadang-kadang Fligh of ideas dimana pembicaraan sering berpindah – pindah dari satu topic yang lain
Masalah keperawatan:Gangguan proses pikir
9.       suara yang keras waham klien tidak mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap sesuatu
Masalah keperawatan:gangguan isi pikir
10.   Tingkat kesadaran : tingkat kesadaran klien komposmentis,klien tidak mengalami gangguan daya ingat ,karena klien bisa menyebutkan lari ( waktu ),tempat dan orang.
Masalah keperawatan : tidak ada
11.   Memori : klien mempunyai gangguan memori karena klien ingat masa kecilnya,keluarga dan yang baru ia kerjakan
Masalah keperawatan:tidak ada
12.   Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Klien mudah beralih satu obyek ke obyek yang lain,klien dapat berhitung sederhana dengan baik
Masalah keperawatan : gangguan penyesuaian
13.   Kemampuan peralihan :
Klien mampu memberikan penilaian penulisan dan pengambilan keputusan sederhana diantara dua pilihan yang diberikan misalnya memberikan kesempatan pada klien memilih apakah ia akan tidur dulu sebelum dilakukan wawancara atau sebaliknya.
14.   Daya tidak diri : klien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa dan saat ini membutuhkan perwatan dan pengobatan.
Masalah keperawatan : tidak ada

VII. Kebutuhan dan persiapan pulang
1.       Makan        : frekwensi makan 3 x sehari,jenis nasi,lauk,sayur dan buah,klien tidak menggunakan sendok,klien tidak mencuci tangan sebelum makan
2.       BAB/BAK    : Klien BAB dan BAK di WC,klien menyirami WC setelah BAK,klien tidak membutuhkan bantuan untuk kebutuhan eliminasi
3.        Mandi        : klien membutuhkan bantuan untuk mandi,klien mengatakan rajin mandi,
4.       Berpakaian                 : klien mengganti pakain, namun pakaian nampak kotor dan berbau.
5.       Istirahat dan tidur  : klien mengatakan jarang tidur siang,klien menggatakan ia tidur pada malam hari dan tidak jauh jam berapa dia tidur dan pada hari perawat bisa mendapat klien masih tertidur sampai kira-kira 08.30 setelah bangun klien tidak langsung melakukan aktifitas tetapi klien terlihat termenung atau melamun.
6.       Penggunaan obat   : klien dapat obat sendiri
7.       Pemeliharaan kesehatan    : klien memerlukan perawatan lanjut dan system pendukung seperti keluarga klien harus dilibatkan
8.       Aktifitas di dalam rumah     : lien mengatakan bisa membantu orang atau istrinya menjaga kebersihan rumah dan mencuci pakaian sendiri
9.       Kegiatan di luar rumah         : klen biasa berkunjung kerumah keluarga maupun kerabatnya tetap klien mengatakan itupun kalau klien diajak

VIII. Kebutuhan dan Persiapan Pulang
         Adaptif
ü  Klien sering membantu menyiapakan makanan
ü  Klien mampu berbicara dengan orang lain
         Meladaftip 
ü  Kontak mata kurang
ü  Sering mendengar suara

XI. masalah Psikososial dan Lingkungan
a.       Masalah dengan dukungan kelompok
Klien merasa dijauhi temannya selama dirawat di rumah sakit jiwa
b.      Masalah yang berhubungan dengan lingkungan
Klien mengalami dengan lingkungan karena masyarakat selalu menganggap dirinya orang tidak waras
c.       Masalah dengan pendidikan
Klien hanya lulusan sekolah menengah dan ingin menjadi sarjana
d.      Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan,tidak punya pekerjaan
e.      Masalah dengan perumahan
Klien tinggal bersamadengan keluarganya
f.        Masalah ekonomi
Biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah ( Gakin )
g.       Masalah denganpelayanan kesehatan
Tidak ada masalah

X. Pengetahuan Tentang
a. penyakit jiwa
b. Faktor persiapan
c. Koping
d. Sistem pendukung
masalah keperawatan : devisit pengetahuan
XI. Aspek medic
          Diagnosa medic                                : skizofrema
          Terapi Medik                     :
a.       Clhorpromazine 100 mg : 3x1 tablet
b.      Haloperidol                       : 3x1 tablet
c.       Trihexyphenidyl              : 3x1 tablet
XII. Daftar Masalah Keperawatan
1.       Resiko mencederai diri sendiri,orag lain dan lingkungan
2.       Gangguan sensori persepsi                                 : halusinasi dengar
3.       Isolasi sosial                                                : menarik diri
4.       Gangguan konsep diri                            : harga diri rendah
5.       Intelerensi aktifitas                                 : kurang minat dan bakat
6.       Devisit keperawatan diri
KONSEP ILMU KESEHATAN JIWA
A.      KONSEP ILMU KESEHATAN JIWA ( Psikiatrik )
Beberapa definisi kesehatan mental (jiwa) antara lain :
1.       Kesehatan jiwa menurut UU No.33 tahun 1966 adalah : kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,intelektual,emosional yang optimal dari seseorang dan berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
2.       Kesehatan jiwa menurut UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 24 ayat 1 tentang kesehatan jiwa yaitu : kesehatan jiwa diselenggarakan utuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal baik intelektual maupun emosional.Upaya peningkatan kesehatan jiwa dilakukan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal baik intelektual maupun emosional melalui pendekatan,pencegahan dan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan agar seorang dapat,tetap atau tetap kembali hidup secara harmonis,baik dalam lingkungan keluarga,ligkungan kerja atau dalam lingkungan masyarakat.
3.       World Federation For mental health mengatakan :
Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik,intelektual dan emosional seseorang individu secara optimal dan sejauh ini cocok dengan perkembangan optimal seperti halnya dengan individu yang lainnya.
B.      Kondisi Sehat jiwa dan kriteria-kriterianya
1.       Kondisi sehat jiwa menurut  Maria johada
a.       Sehat jiwa tidak dapat dijelaskan dengan konsep sederhana dan item tunggal dari perilaku tidak adekuat
b.      Kriteria untuk menilai sehat jiwa harus dalam bentuk yang operasional dengan skala dan utama
c.       Kriteia sehat jiwa mewujudkan kecenderungan kearah sehat atau sakit
d.      Kriteria sehat jiwa di katakan optimal bukan absolute
2.       Kriteria sehat jiwa menurut maria johada
a.       Sikap positif pada diri sendiri ,menerima diri sendiri,identitas diri yang menandai ,penilaian yang realistic terhadap kemampuan dan kekurangannya
b.      Cerapan terhadap kenyataan,suatu pandangan yang realistic tentang dirinya sendiri dantentang lingkungannya (manusia atau benda)
c.       Integrasi kesatuan kepribadian ,bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan daya tahan strees yang baik
d.      Kemampuan,pengembangan kemampuan dasar secara spesipik,intelektual,emosional dan sosial untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan
e.      Otonomi, kepercayaan pada diri sendiri yang memadai, bertanggung jawab, pengarahan diri namun cukup bebas dari pengaruh sosial.
f.        Perkembangan dan perwujudan dirinya, kecenderungan pada kematangan yang mak9in tinggi perkembangan kemampuan dan puas sebagai seorang manusia.
C.      KRITERIA SEHAT MENURUT WHO
Seseorang dikatakan sehat jiwa :
1.       Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan ,meskipun kenyataan itu baik
2.       Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya
3.       Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima
4.       Merasa bebas secara relative dari ketegangan dan kecemasan
5.       Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan
6.       Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudian hari
7.       Mengarahkan rasa permusuhan kepada penyelasaian yang kreatif dan kenstruktif
8.       Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.
D.      Sikap kepribadian yang dianggapperlu sekali dalam bidang kesehatan jiwa,pada umumnya ada 6 kelompok sifat yang muncul
1.       Sikap terhadap dirinya sendiri : menerima dirinya sendiri,identitas diri yang memadai,penilaian yang realistis terhadap kemampuan dan kelemahannya.
2.       Cerapan terhadap keyakinan : suatu pandangan yang realistic tentang dirinya sendiri dan tentang lingkungannya (manusia atau benda)
3.       Integrasi : kesatuan kepribadian,bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan, daya tahan strees yang baik
4.       Kemampuan,pengembangan kemampuan dasar secara pisik,intelektual,emosionaldan sosial untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan
5.       Otonomi,kepercayaan pada diri sendiri yang memadai,bertabggung jawab,pengarahan diri namun cukup bebas dari pengaruh sosial
6.       Perkembangan dan perwujudan dirinya,kecenderungan pada kematangan ang makin tinggi,erkembangan kemampuan dan puas sebagai seorang manusia


Menurut LEVINE kriteria seseorang yang beremosi stabil adalah :
1.       Sanggup di tuntut untuk kenyataan dan bukan untuk ketakutan
2.       Mengenal apa yang berharga dalam jangka panjang,dengan mengutamakan prinsip kesenangan,dan mampu mengatasi kekecewaan yang temporer
3.       Hati nurani yang dewasa dan bukan kekanak-kanakan,yang mungkin terlalu kaku,terlalu lemah atau tidak sesuai dengan keadaan
4.       Rasa bebas dan mau berdiri sendiri dan rasa tanggung jawab yang dewasa

5.       Mampu mencintai orang lain,tidak egoistic,mempertimbangkan kepentingan orang lain,tidak egoistic,mempertimbangkan kepentingan orang lain disamping kepentingan diri sendiri
6.       Bergantung secara ajar kepada orang lain,bersedia menerima nasehat,mampu menerima kasih sayang atau apa yang hendak diberi untuk orang lain.

SKINNER Menyebutkan 4 kriteria utama bagi suatu kepribadian yanerintegrasi baik, aitu :
1.       Mengenal diri sendiri ; mempunyai  perasaan harga diri,percaya pada kemampuan diri sendiri,mengenal dan menerimabatas-batas kemampuannya,tidak terlalu kaku,mengenal perasaan-perasaannya
2.       Diterima oleh orang lain : disukai dan dicintai oleh orang tuanya,mempunyai teman-teman,dapat bekerja sama dengan baik dengan orang lain,sanggup menjadi pemimpin,tetapi sanggup juga menjadi bawahan
3.       Efisiensi dalam pekejaan atau studi : sanggup berkonsentrasi,bekerja menurut kemampuan,menyelesaikan pekerjaannya,tenang,mempunyai raa tanggung jawab dan dapat dipercayai sesuatu
4.     Bebas dari konflik dalam diri sendiri : senang dengan pekerjaan dan hiburan,realistic sehat,matang dalam perilaku dan penilaian,dapat menguasai emosi Gejala Gangguan Jiwa
Gejala gangguan jiwa adalah hasil interaksi yang kompleks antara unsur sematik,psikologik dan sosial budaya. Gejala-gejala inilah sebenarnya menandakan dekonpensasi proses adaptasi dan terutama terdapat pada demikian,perasaan dan perilaku.


























A.      Pengertian Dasar Keperawatan Jiwa
Keperawatan jiwa adalah proses internasional yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkontribusi pada fungsi yang terintegarsi. Pasien atau system klien dapat berupaya individu,keluarga,kelompok,organisasi atau komunitas. ANA ( American Nurses Assosiation )mendevinisikan keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik sebagai :
  Suatu bidang spesialis praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri secara terapeutik sebagai kiatnya
B.      Sejarah Perkembangan Jiwa
Perkembangan pengetahuan ilmiah manusia pada permulaan sangat lamban karena pengaruh oleh pengaruh  diatas . hal ini sangat berpengaruh kepercayaan,tahayul,dan pikiran megic . tetapi lamban laun dapat dilawan dengan berpikir secara ilmiah
Psikiatrik  atau ilmu kedokteran jiwa adalah suatu ilmu yang paling banyak dipengaruhi oleh kepercayaan tersebut diatas.hal ini sangat berpengaruh pada perawatan perkembangan  perawatan psikiatrik,karena perawatan psikiatrik,karena perawatan psikiatrik ditunjang oleh psikiatrik, psiologi dan antropologi budaya.

Gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan jiwa :

1.       Gangguan Kesadaran
Adapun kesadaran itu merupakan kemampuan individu mengatakan hubungan dengan lingkungannya serta dirinya sendiri ( melalui panca inderanya ) dan mengadakan pembatas terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri ( melalui perhatian ).bila kesadaran itu baik adanya,maka akan terjadi orientasi tentang ( waktu,tempat dan orang ) dan pengertian yang baik serta pemakaian imformasi yang masuk secara efektif ( melalui ingatan dan pertimbangan ).
a.       Apati                                               : Si individu milai mengantuk dan acuh tak acuh terhaap rangsangan yang masuk ; diperlukan rangsanganyang lebih keras dari biasanya untuk menarik perhatian
b.      Somnolensi                                  : Jelas sudah mengantuk dan rangsangan yang lebih keras lagi diperlukan untuk menarik perhatiannya
c.       Sopor                                              : Hanya berespon dengan rangsangan yang keras ingatan,orientasi dan pertimbangan yang sudah hilang
d.      Subkoma & Koma                      :  tidak ada lagi respon terhadap rangsangan yang keras bila sudah dalam sekali ,maka reflex pupil ( yang sudah melebar ) dan reflex muntah hilang lalu timbulnya reflex patologik
Kesadaran itu dapat berbentuk atau berupa :
a.       Kesadaran yang menurun      : suatu keadaan dengan kemampuan persepsi,perhatia dan pemikiran yang berkurang secara keseluruhan ( secara kwantitatif. Kemudian muncullah amnesia yang sebagian atau total )
b.      Kesadaran yang meninggi
Keadaan respon yang meninggi terhadap rangsangan ( suara-suara terdengar lebih keras dan sebagainya ).disebabkan oleh berbagai zat yang merangsang otak atau factor psikologik.

c.       Hipnosa                         : kesadaran yang sengaja diubah ( menurun dan menyekpit artinya menerima rangsangan hanya dari sumber tertentu saja )melalui sugesti; mirip tidur ditandai oleh mudahnya disugesti;setelah itu timbul amnesia.

d.      Disosiasi                         : sebagian tingkah laku atau kejadian yang memisahkan dirinya secara psikologi dari kesaaran.kemudian terjadi amnesia sebagian atau total/disosiasi itu dapat berupa :

a.       Trans ( trauce ) : keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungannya yang biasa mulai dengan mendadak ( roman mukanya kelihatan bingung atau melamun dan dapat di timbulkan oleh Hipnosa umpamanya : kuda kepang,kesurupan dan lain-lain )
b.      Senjakal Histerik,kehilangan ingatan atas dasar psikologik,disosiasi itu terjadi tentang suatu waktu tertentu dan biasanya seleptif
c.       Fugue                     : suat periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara pisik dari suatu keadaan yang menimbulkan banyak stees,tetapi dengan mempertahankan kebiasaan dan keterampilan.
d.      Serangan histerik : suatu penampilan emosional yang jelas dengan unsure menarik perhatian dan kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan

2.       Gangguan Ingatan
Adapun ingatan itu berdasarkan 3 proses utama,yaitu pencatatan atau registrasi ( mencatat dan meregistrasi suatu pengalaman didalam susunan syaraf pusat ),penahanan atau retensi ( mengingat atau mengeluarkan kembali catatan itu ).
Dalam gangguan di kenal :
1.       Amnesia ialah ketidak mampuan mengingat kembali pengalaman.
2.       Paramnesia ialah ingatan yang keliru kerena distorsi pemanggilan kembali ( recall )umpamanya.
a.       Dejavu : seperti sudah pernah melihat sesuatu, tetapi sebenarnya belumpernah
b.      Jamaisvu :seperti belum pernah melihat sesuatu,tetapi sebenarnya sudah pernah
c.       Fausse reconaissanse : pengenalan kembali yang keliru,merasa pasti bahwa pengenalannya itu benar,tetapi sesungguhnya tidak benar sama sekali.
d.      Konfabulasi : secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan,akan tetapi sipasien percaya akan kebenarannya


PERANAN PERAWATAN PSIKIATRIK SEBAGAI ANGGOTA TEAM PSIKIATRIK

Perawat merupakan salah satu team psikiatrik
Team psikiatrik meliputi :

1.       Dokter
2.       Sosial worker ( pekerja sosial)-medis )
3.       Psikolog
4.       Perawat
5.       Theraphis aktivitas

Peran Dokter

1.       Mendiagnosa pasien
2.       Membuat pesanan ( medcal order )
3.       Mengobati
4.       Menentukan pulang/pindah
5.       Bertanggung jawab dan tanggung gugat penanganan media

Peranan PSM
Bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk pekerjaan keluarga dan penempatan sosial

Peranan Psikolog
Bertanggunhg gugat dan bertanggung jawab pada pengkajian tes psikolog

Peranan Perawat
Bertanggung  jawab  dan  bertanggung  gugat :
v  Muiliu theraphi
v  Menerapkan proses keperawatan
a.       Pengkajian dan diagnose
b.      Perencanaan
c.       Penerapan asuhan
d.      Menciptakan lingkungan yang aman
e.      Membimbing aktifitas sehari-hari
f.        Mengevaluasi out come keperwatan

Tingkat-tingkat Komunikasi
Komunikasi verbal terjadi melalui media dari kata-kata,pembicaraan atau tulisan dan komunikasi verbal mewakili sekemen kecil dari komunikasi manusia secara menyeluruh.
Validasi tentang pengertian komunikasi verbal antara perawat dan pasien adalah penting.

Ada limass kategori komunikasi non verbal antara lain :
1.       Isyarat vocal yaitu paralinguistic atau suara atau bunyi extrapeech.
2.       Isyarat tindakan yaitu semua gerakan tubuh, termasuk ekspresi wajah dan sikap tubuh
3.       Isyarat obyek yaitu obyak yang digunakan secara segaja atau tidak sengaja oleh seseorang seperti pakaian dan benda pribadi lainnya.
4.       Ruang yaitu jarak pisik antara dua orang
5.       Sentuhan yaitu kontak pisik anatara dua orang dan merupakan komunikasi non verbal yang paling personal.




PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI INDONESIA

A.      Upaya Kesehatan Jiwa
Meliputi ;
1.       Indicator pelayanan kesehatan jiwa
2.       Jangkauan kesehatan jiwa
3.       Pengembangan kesehatan jiwa
4.       Pengadaan dan penyediaan obat-obatan untuk kesehatan jiwa
5.       Manajemen,Hukum dan penelitian kesehatan jiwa
6.       Peran serta masyarakat dan swasta ( PP )
7.       Kerjasama lintas sector
B.      Keadaan yang menunjang
C.      Masalah,Kendala dan Kecenderungannya
D.      Tujuan
E.       Sasaran
F.       Kebijaksanaan dan Langkah-langkah
G.     Program Kesehatan Jiwa Dalam PJPT-II
Meliputi :
1.       Landasan Dasar
2.       Pokok-pokok Program Kesehatan Jiwa
Diantaranya :
ü  Subprogram peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
ü  Subprogram pembinaan kesehatan jiwa masyarakat
ü  Subprogram upaya penunjang kesehatan jiwa
H.      Sumber Daya
I.        Penggerakan Pelaksanaan
J.        Pentahapan Pelaksanaan
K.      Pengawasan,pengendalian dan Evaluasi
L.       penutup
















1.       UPAYA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
Diantaranya yaitu :
A.      konsep Pencegahan :
B.      konsep Kesehatan Jiwa Masyarakat
C.      tingkat Pencegahan

2.       PENERAPAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT DI INDONESIA
1.       Riwayat terbentuknya badan Pembina dan tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat
2.       Pengertian
3.       Maksud dan Tujuan
4.       Landasan Hukum ( BPKJM )
5.       Kedudukan danTanggung Jawab
6.       Tugas dan Kewajiban ekanisme Kerja
7.       Fungsi
8.       Susunan Organisasi
9.       Program Kerja
10.   Pembiyayaan
11.   Program Kerja BPKJM di Provensi
12.   Prioritas program
13.   Mekanisme Kerja dan Wilayah Pembinaan
14.   Instansi-instansi   Yang Terkait Dalam BPKJM
15.   Kegiatan

3.       PERMASALAHAN
4.       UPAYA PENCEGAHAN